Malaysia akan Sebar Nyamuk Modifikasi untuk Perangi DBD
Untuk memerangi wabah demam berdarah dengue (DBD), pemerintah Malaysia akan menguji coba jutaan nyamuk yang telah dimodifikasi secara genetik. Nyamuk-nyamuk jantan genetically modified (GM) tersebut pertama kali akan disebar di Kepulauan Ketam, desa nelayan di sebelah selatan ibukota Kuala Lumpur.
Namun para ahli lingkungan hidup mengutuk rencana uji coba tersebut. Demikian seperti diberitakan harian New Sunday Times seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (28/4/2008).
Nyamuk-nyamuk itu akan dikerahkan sebagai upaya membunuh nyamuk Aedes Aegypti yang menyebarkan penyakit DBD.
Seperti halnya semua kelompok GM, begitu mereka dilepaskan ke dunia bebas, bagaimana Anda bisa mencegah mereka berinteraksi dengan serangga lainnya dan menghasilkan mutan yang bisa jadi lebih buruk daripada nyamuk Aedes," kata Gurmit Singh, Ketua Pusat Teknologi Lingkungan dan Pembangunan.
Pemerintah Malaysia prihatin dengan wabah DBD yang telah menewaskan 25 orang di negeri itu dalam tiga bulan pertama tahun 2008 ini. Lebih dari 9.800 kasus DBD ditemukan dalam kurun waktu itu.
Setiap tahun kasus DBD meningkat 16 persen sejak tahun 2003. Korban jiwa mencapai rekor tertinggi pada tahun 2004 dengan menewaskan sebanyak 102 orang.
Uji coba lapangan ini akan dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia bekerja sama dengan Oxiter, perusahaan bioteknologi serangga Inggris.
Sebelumnya, uji lab yang dilakukan selama setahun terakhir telah berhasil. Uji lapangan akan dimulai awal tahun 2009 mendatang. Dalam uji lab, nyamuk Aedes GM dikawinkan dengan nyamuk Aedes betina. Gen mematikan dari nyamuk Aedes GM menyebabkan larva mati. Seperti diketahui hanya nyamuk betina yang bisa menularkan DBD.